Kabut Asap di Riau
1. Latar Belakang
Apa yang terjadi? Dimana? Kapan?
Bulan-bulan ini (Agustus-September 2011), Riau kembali diserag kabut asap. Kabut asap ini diperkirakan disebabkan oleh kembali munculnya hotspot-hotspot di lahan-lahan gambut yang terbentang luas di beberapa daerah Riau. Hotspot-hotspot ini adalah titik-titik di lahan gambut yang “terbakar”. Disini maksud dari terbakar bukanlah betul-betul terbakar dimana mungkin kita sedang membayangkan api yang menjulang setinggi belasan meter di areal seluas beberapa hektar. Bukan seperti itu yang terjadi
Bagaimana bisa terjadi?
Kita ketahui lahan gambut biasanya terdiri dari beberapa lapisan. “Kebakaran” yang dimaksud disini terjadi di lapisan bawah/dalam dari lahan gambut, jadi kita tak akan dapat melihat api yang berkobar. Terdapat banyak kebakaran-kebakaran kecil di lapisan tersebut. Kita hanya akan melihat asap yang naik dari celah-celah lapisan. Nah, peristiwa kebakaran ini lah yang tersebar sangat banyak di lahan-lahan gambut di Riau sehingga menyebabkan kabut asap hingga ke daerah perkotaan.
Mengapa bisa terjadi? Siapa yang buat?
Lahan gambut terdiri dari kayu-kayu dan bahan bahan organic lain yang mudah terbakar, apalagi di musim kemarau, lahan tersebut menjadi lebih kering karena air tanah yang turun. Kondisi ini sangat-sangat rawan terbakar.
Kita semua tahu apa penyebab utama dari kebakaran adalah API. Kebakaran lahan gambut ini terjadi karena adanya percikan api yang sampai ke lahan gambut tersebut. Api pasti lah berasal dari tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, bisa saja dari pekerja, atau dari warga sekitar. Mereka bisa saja tidak sengaja membuang sesuatu yang membara, dan memercik api.
2. Solusi Penyelesaian Masalah
a. Preventif
· Untuk mencegah kabut asap ini, kita harus menghilangkan penyebabnya yaitu, kebakaran di lahan gambut. Untuk mencegah kebakaran kita harus menghilangkan penyebabnya yaitu percikan api dan lahan yang rawan terbakar.
1. Untuk mencegah percikan api, ada beberapa cara, misalnya dengan membuat papan peringatan bahwa lahan gambut rawan kebakaran dsb. Bisa pula dengan membuat penjagaan ketat di pintu masuk ke lahan gambut, agar kita dapat memastikan tidak ada barang ‘berbahaya’ yang masuk ke dalam.
2. Lahan gambut rawan terbakar karena air tanah yang turun. Maka untuk mencegah hal ini terjadi, kita harus memperbaiki irigasi agar air tidak mengalir keluar. Ini dapat dilakukan dengan menutup kanal-kanal, jadi pada musim kemarau masih ada persedian air tanah.
b. Kuratif
· Saat lahan gambut sudah terbakar, dan kabut asap sudah menyebar ke daerah perkotaan, kita harus segara memadamkan api dan melakukan tindakan untuk menanggulangi asap.
1. Untuk memadamakan api kita memerlukan air. Maka hujan buatan menjadi salah satu solusi yang paling efektif.
2. MASKER! Ini adalah alat yang cocok untuk menanggulangi masalah asap. Pakailah masker saat berada di luar rumah, agar tidak terhirup asap. Bila berada di rumah, tutup lah ventilasi yang dapat membuat asap masuk ke rumah.
c. Rehabilitatif
· Api sudah kita padamkan, tapi kabut asap belum hilang??!!
1. Hujan Buatan juga merupakan solusi yang baik untuk menghapuskan kabut asap yang sudah sampai di perkotaan!
d. Promotif
1. Sosialisasi kepada warga bahwa lahan gambut rawan terbakar dan terbakarnya lahan gambut dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak baik.
2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar